October 07, 2011

Madrasah Nizhamiah dan lulusan terbaiknya



Euphoria kelulusan kampus perjuangan baru saja berlangsung dua pekan kemarin. Arak-arakan dengan kendaraan bermotor yang mengaung-aung, kereta kelinci yang berpanjang-panjangan memenuhi jalanan, dan yel-yel dari tiap jurusan mengiringi wisudawan dan wisudawati ITS mengelilingi kampus. Senyum sumringah dari para wisudawan terpaancar di seluruh penjuru kampus. Kelulusan yang penuh perjuangan, pikir kami.
Pendidikan telah mengubah martabat seseorang menjadi lebih tinggi. Gelar yang mengekor di belakang nama setelah prosesi wisuda, dapat mempertinggi status sosial seseorang. Selain itu, dapat mempermudah mereka untuk menuju gerbang selanjutnya, bekerja atau melanjutkan studi berikutnya. Begitu besar peran pendidikan dalam mencetak para mahasiswa sebagai agen perubahan (agen of change), pribadi yang tangguh dan berakhlak mulia (iron stock), penjaga nilai-nilai di masyarakat (guardian value).
Begitu pula peran dari Madrasah nizamiah, sebuah madrasah yang didirikan di era imperium saljuk tahun 459 H (1067 M) oleh Nizhamul Mulk di Baghdad, merupakan model pendidikan bagi perguruan tinggi di kemudian hari, termasuk saat ini. Madrasah ini melahirkan para pakar dan cendekiawan muslim di zamannya dan menetralisir perang pemikiran yang digencarkan oleh kaum syiah. Karena berafiliasi ke madzab syafi’i, Nizhamul mulk merumuskan kurikulum dan metodologi pengajaran sesuai syariat islam baik secara ushul (kaidah fiqih) dan furu‘ (permasalahan fiqh) yang mudah dicerna oleh khalayak umum. Sedangkan aliran akidahnya berkiblat pada paham abu Hasan Al-Asyari‘. Target menciptakan iklim ubudiah terhadap Allah SWT, mencetak manusia yang handal, iklim keilmuan yang kondusif, dan mempersiapkan kader-kader yang profesional ditempuh dengan pemilihan tempat yang strategis dan tenaga pengajar yang profesional.
Madrasah Nizhamiah menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia. Misalnya dalam hal masa studi, berlangsung selama 4 tahun. Adanya tingkatan atau strata bagi tenaga pengajar seperti guru, asisten, guru besar juga mengilhami perguruan tinggi saat ini. Pendaftaran, kelulusan dan ijazah juga diatur pula dan menjadi referansi pendidikan sekarang.
Al Ghazali, guru besar madrasah nizhamiah, mampu menampilkan argumentasi ilmiah dan gagasan yang cerdas. Melalui pemikiran ghazali, lembaga pendidikan, masyarakat, dan negara bersinergi melahirkan satu peradaban. Sebagaimana lembaga pendidikan Nizamiah dalam membabat pemikiran serta kekuatan syiah Bathiniah. Sebagai seorang pembaharu sekaligus hujjatul islam, al ghazali melakukan perbaikan (ishlah) secara internal saat perang salib berkobar. Meski ia tidak secara langsung terjun ke medan pertempuran, namun kontribusinya dalam perang tersebut sangatlah besar. Pada saat itu, kondisi moral dan keilmuan islam sangat parah. Seruan jihad tidak banyak mendapatkan sambutan. Karena itulah, Ia berusaha menyembuhkan penyakit ummat yang mendasar, hawa nafsu. Hal ini jelas bahwa jihad yang dilakukan oleh Gazhali adalah jihad bil ilmi. Caranya dengan mengajarkan keilmuan yang benar. Memperbaiki hati manusia haruslah dengan ilmu dan pendidikan yang benar. Paham-paham yang merusak iman harus dihadapi dengan serius.
Nizhamiah dengan kepemimpinan al Gazhali melahirkan lulusan-lulusan terbaiknya. Sebut saja Nuruddin zanki dan Shalahudin Al Ayyubi (1137 -1193 M). Mereka pejuang islam yang menggelorakan semangat jihad dan membebaskan palestina dari cengkeraman tentara salib dalam perang panjang dan amat dahsyat, perang salib.
Nah, sekarang manakah perguruan tinggi terbaik itu? Apakah kita sudah menjadi lulusan terbaiknya? Wallahu a’lam semoga kita menjadi pribadi yang unggul, senantiasa melakukan perbaikan umat, menyebarkan pemikiran dan ilmu kita sehingga kita menjadi lulusan terbaik Nizhamiah di masa sekarang!

@hawari

No comments:

Post a Comment