October 26, 2011

Duka palestina, duka kita juga

I’m here for other children
I’m here because I care
I’m here because children everywhere are suffering and because forty thousand people die each day from hunger.
I’m here because those people are mostly children.
We have got to understand that the poor are all around us and we are ignoring them
We have got to understand that this deaths are preventable.
We have got to understand that people in the Third world countries think and care and smile and cry just like us.
We have got to understand that they dreams and we dreams theirs.
We have got to understand that they are us. Wea are them.
My dream is to stop hunger by the year 2000.
My dream is to save the forty thousand people who die each day.
My dream can and will come true if we all look into the future and see the light that shines there

Tulisan diatas adalah sebuah pidato dari gadis kecil berumur 10 tahun berkebangsaan Amerika Serikat bernama Rachel Corrie. Sejak kecil gadis kelahiran 10 April 1979 ini sudah menunjukan jiwa sosialnya. Termasuk dalam pidato diatas. Saat dewasa, Corrie rela cuti dari bangku kuliahnya untuk bergabung dengan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) dan terbang ke Gaza pada akhir januari 2003. Corrie sadar bahwa ketidakadilan ini harus segera dihentikan. Dia mau meninggalkan apapun dan mengorbankan jiwanya untuk menghentikan ketidakadilan, membela hak-hak bangsa Palestina. Sampai pada umur 23 tahun, Corrie berusaha menghentikan buldozer yang dikendarai tentara Israel untuk menghancurkan sebuah rumah warga Palestina. Tapi sungguh tentara Israel yang biadab, angkuh tidak mau menghentikan kendaraannya dan dengan santainya melindas Corrie. Dan Innalillahi....Tubuh Corrie remuk, bersimbah darah. Tubuhnya tidak bisa dikenali kecuali dari jaket orange yang dia pakai pada saat itu. Israel menyebut perbuatan Corrie adalah tindakan bodoh. Sedangkan Amerika serikat, negara kelahiran Corrie, menuduh Corrie sebagai teroris. Alangkah lucunya sandiwara yang mereka buat. Peristiwa meninggalnya Corrie pada hari ahad, 16 maret 2003 di kota Rafah, Palestina ini pun mendapat kecaman dari berbagai pihak dan menjadi berita utama media. Warga Palestina mengenang Corrie dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan di Palestina dan nama kapal pengangkut.
Jika seorang Rachel Corrie yang berkebangsaan Amerika saja mampu mendapatkan hati rakyat Palestina, Jika mimpi dari seorang anak kecil mampu mengantarkannya menuju masa dewasanya sebagai pemberani, penegak kemanusiaan, Jika masa pada saat itu adalah masa dimana dia tumbuh menjadi gadis dan menikmati bangku kuliah, maka Corrie memilih untuk maju. Maju demi kehidupan orang lain, kebebasan negara lain. Karena ia peduli, ia merasakan ada yang salah dan harus dibela. Lantas, apa yang sudah kita berikan untuk Palestina ini kawan….? Untuk saudara kita yang sedang kelaparan, untuk saudara kita yang senantiasa dihantui perang, untuk saudara kita yang tiap hari harus berjuang dari senjata dan siksaan Israel... Ya Rabb, Kuatkanlah kami, tetapkan iman ini, agar kami mampu melawan nafsu kami. Agar kami mampu melawan zionisme dari bangsa Israel. Agar kami mampu melawan kekerdilan dalam diri kami. Agar kami dapat berperan serta dalam kemenangan bangsa ini. Agar cukup sampai disini saja lukamu, Palestina...
Teruntuk adik-adikku, beranilah bermimpi. Maka mimpimu itu akan membawamu menuju kenyataan.
Rindu padamu, Palestina
26 Oktober 2011@ Pare

No comments:

Post a Comment