I’m here for other children
I’m here because I care
I’m here because children everywhere are suffering and
because forty thousand people die each day from hunger.
I’m here because those people are mostly children.
We have got to understand that the poor are all around us
and we are ignoring them
We have got to understand that this deaths are preventable.
We have got to understand that people in the Third world
countries think and care and smile and cry just like us.
We have got to understand that they dreams and we dreams
theirs.
We have got to understand that they are us. Wea are them.
My dream is to stop hunger by the year 2000.
My dream is to save the forty thousand people who die each
day.
My dream can and will come true if we all look into the
future and see the light that shines there
Tulisan diatas adalah sebuah pidato
dari gadis kecil berumur 10 tahun berkebangsaan Amerika Serikat bernama Rachel
Corrie. Sejak kecil gadis kelahiran 10 April 1979 ini sudah menunjukan jiwa
sosialnya. Termasuk dalam pidato diatas. Saat dewasa, Corrie rela cuti dari
bangku kuliahnya untuk bergabung dengan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM)
dan terbang ke Gaza pada akhir januari 2003. Corrie sadar bahwa ketidakadilan ini harus segera
dihentikan. Dia mau meninggalkan apapun dan mengorbankan jiwanya untuk
menghentikan ketidakadilan, membela hak-hak bangsa Palestina. Sampai pada umur
23 tahun, Corrie berusaha menghentikan buldozer yang dikendarai tentara Israel
untuk menghancurkan sebuah rumah warga Palestina. Tapi sungguh tentara Israel yang
biadab, angkuh tidak mau menghentikan kendaraannya dan dengan santainya
melindas Corrie. Dan Innalillahi....Tubuh Corrie remuk, bersimbah darah. Tubuhnya
tidak bisa dikenali kecuali dari jaket orange yang dia pakai pada saat itu.
Israel menyebut perbuatan Corrie adalah tindakan bodoh. Sedangkan Amerika
serikat, negara kelahiran Corrie, menuduh Corrie sebagai teroris. Alangkah
lucunya sandiwara yang mereka buat. Peristiwa meninggalnya Corrie pada hari
ahad, 16 maret 2003 di kota Rafah, Palestina ini pun mendapat kecaman dari
berbagai pihak dan menjadi berita utama media. Warga Palestina mengenang Corrie
dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan di Palestina dan nama kapal pengangkut.
Jika seorang Rachel Corrie yang
berkebangsaan Amerika saja mampu mendapatkan hati rakyat Palestina, Jika mimpi
dari seorang anak kecil mampu mengantarkannya menuju masa dewasanya sebagai
pemberani, penegak kemanusiaan, Jika masa pada saat itu adalah masa dimana dia
tumbuh menjadi gadis dan menikmati bangku kuliah, maka Corrie memilih untuk
maju. Maju demi kehidupan orang lain, kebebasan negara lain. Karena ia peduli,
ia merasakan ada yang salah dan harus dibela. Lantas, apa yang sudah kita
berikan untuk Palestina ini kawan….? Untuk saudara kita yang sedang kelaparan,
untuk saudara kita yang senantiasa dihantui perang, untuk saudara kita yang
tiap hari harus berjuang dari senjata dan siksaan Israel... Ya Rabb, Kuatkanlah
kami, tetapkan iman ini, agar kami mampu melawan nafsu kami. Agar kami mampu
melawan zionisme dari bangsa Israel. Agar kami mampu melawan kekerdilan dalam
diri kami. Agar kami dapat berperan serta dalam kemenangan bangsa ini. Agar
cukup sampai disini saja lukamu, Palestina...
Teruntuk
adik-adikku, beranilah bermimpi. Maka mimpimu itu akan membawamu menuju
kenyataan.
Rindu padamu, Palestina
26 Oktober 2011@ Pare
No comments:
Post a Comment